Kenangan bersama Pramuka Saka Bahari Lhokseumawe

Daftar Isi

Kenangan bersama Pramuka Saka Bahari Lhokseumawe

Rahmatullah - Waktu itu di tahun 2014, saat masih menjadi mahasiswa aktif di semester tiga dan aktif diberbagai organisasi dalam kampus dan luar kampus, saya mulai berkenalan dengan para pelatih di Saka Bahari Lhokseumawe melalui facebook, beliau bernama Kak Mursal dan Kak Nonki Ahmad Hussein Pamungkas (Pelatih dari TNI AL Lhokseumawe).

Awal berkenalan melalui kak Mursal via facebook dan tidak segan untuk minta bergabung kedalam binaannya. Enggak lama dihari Ahad ditahun 2014 (lupa dibulan berapa) saya diajak untuk bergabung dalam latihan bersama Pramuka Saka Bahari Lhokseumawe.

Banyak ilmu yang saya dapat dari beliau khususnya ilmu renang, yah.. ketika itu saya kepingin sekali bisa berenang dan bertahan lama di air (melayang/mengapung) dan sadisnya beliau langsung menarik saya ketengah-tengah pelabuhan untuk belajar melayang/mengapung (auto panik donk, berenang juga belum mahir, rawan keram, wah gila ni pelatih pikir ku waktu itu).

Namun begitu, akhirnya saya bisa juga melakukan hal tersebut dan sekarang saya nikmati hasilnya.

Berkemah

Lama waktu berjalan, saya pun mengikuti berbagai kegiatan perkemahan yang diselenggarakan oleh Kwarcab Kota Lhokseumawe, saat itu lokasi perkemahannya di Komplek Perumahan Arun (PT. Perta Arun Gas) ini kali pertama saya mengikuti “model” kegiatan pramuka di Aceh, karena awalnya saya berasal dari Sumatera Utara, badge yang saya pakai juga masih punya Sumaterta Utara bukan Aceh, hehe

bukit-perumahan-arun

Pemandangan yang indah begitu tampak dari bukit perumahan, ini merupakan momen yang tak terlupakan, dimana saat itu harus bener-bener disiplin dalam setiap kegiatan beregu (secara gitu, yang ngelatih dari TNI AL).

Ada pelajaran penting yang tetap saya ingat dari Kak Nonki sewaktu berkemah maupun dalam latihan mingguan, beliau ini selalu mengutamakan sholat lima waktu bagi anak didiknya dan itu wajib berjamaah (enggak heran beliau dikaruniai anak yang hafiz qur’an) dan kami juga dilarang menggunakan air minum untuk mencuci tangan. Ini yang belum pernah saya dapatkan dari pelatih-pelatih saya sebelumnya, mungkin karena inilah yang menjadikan Pramuka Saka Bahari di segani oleh gudep-gudep yang ada di Aceh Utara dan Lhokseumawe kala itu selain karena disiplinnya. Tidak hanya mendapatkan perkara dunia namun masalah akhirat juga diperhitungkan.

Latihan Snorkeling dan Selam Gratis


latihan-selam

Siapa coba yang enggak mau gratis? Haha

Yah, ini nih latihan yang sangat saya suka, Snorkeling dan Selam gratis, ini merupakan bagian dari pelatihan Pramuka Saka Bahari Lhokseumawe.

Tidak sembarangan untuk bisa menggunakan alat selam ini, minimal harus bisa menahan nafas selama 40 detik bahkan 60 detik baru dapat menggunakan alat ini.

Kami dilatih oleh Pasukan Katak dari TNI AL Lhokseumawe, tentu banyak arahan-arahan yang disampaikan sebelum menggunakannya, namun itu semua gratis kami dapatkan (Alhamdulillah), bayangkan jika bayar? Setau saya untuk khursus begini, bisa mencapai ratusan ribu bahkan jutaan untuk mendapatkan lisensinya (bisa enggak makan anak kosan).

Kegiatan Terakhir

Saya tidak lama dalam mengikuti kegiatan Pramuka Saka Bahari ini, mengingat tugas kuliah juga banyak dan target saya juga sudah tercapai (belajar renang dan snorkeling + diving gratis, wkwk), kurang lebih hanya setahun saja dari 2014 hingga 2015, namun begitu banyak kenangan dan pelajaran baru yang saya dapatkan dan sulit dilupakan.

Ditahun 2015 inilah acara terakhir yang saya ikuti pelantikan peserta didik baru yang dinyatakan sah untuk menjadi anggota Pramuka Saka Bahari Lhokseumawe.


pelantikan-saka-bahari

Posting Komentar

Mawaddah Umrah